Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menilik Harta Karun di Selo Boyolali


Buah tledung atau kesemek buah distingtifnya Selo Kabupaten Boyolali (Desty Luth)


Mata Budaya- Bila mengunjungi kawasan Selo Kabupaten Boyolali di sepanjang jalan akan disuguhkan dengan beberapa penjual buah kesemek.

Ternyata buah kesemek hanya bisa tumbuh di kawasan Selo, Kabupaten Boyolali.


Buah kesemek atau _tledung_ (sebutan orang Selo) merupakan buah musiman yang tumbuh di pekarangan rumah warga Selo. 

Di sepanjang jalan kawasan wisata Selo, pengguna jalan akan disuguhkan penjual kesemek kiloan.

Salah satu penjual kesemek, Indah menjual buahnya kesemeknya dengan harga Rp15.000/kg. 

Dalam sehari perempuan asli Selo Boyolali ini bisa menjual 1-2 kuintal. Namun, sayangnya lantaran buah kesemek tergolong musiman maka stok yang dijual sangatlah sedikit. 

"Sehari bisa habis 1-2 kuintal, ini (kesemek) hanya ada di Selo soalnya perkembangbiakannya susah. Kemudian juga kalah sama pengepul,"ujar Indah. 

Menurutnya di kawasan Selo tidak ada perkebunan kesemek, barang yang ia jual murni dari pekarangan warga.

Sedangkan, hasil panen warga sudah memiliki masing-masing pengepul sehingga jika stok tidak melimpah ia tak bisa menjual kesemek di pinggir jalan.

"Hasil panen sudah ada yang mengambili, kebanyakan juga dari daerah luar seperti Singapura dan China mereka ambil di kawasan sini,"ujarnya.

Ada yang unik dalam proses pematangan buah kesemek. Ternyata kematangan buah kesemek dilakukan dengan cara manual oleh masyarakat sebelum dilakukan penjualan. 

"Jadi sebelum dijual, buah-buah ini di rendam atau di baluri dengan gamping (kapur) kalau tidak gitu matangnya tidak bisa manis,"paparnya. 

Proses pembaluran itu dilakukan selama seminggu sebelum buah dijual ke pasaran. 

Salah satu pembeli buah kesemek asal Jakarta, Tirta menjelaskan bahwa ia baru membeli buah itu pertama kali lantaran saat melewati kawasan Selo.

"Ini baru pertama kali beli karena tadi lihat di pinggir jalan tertarik beli,"ujar Tirta. 

Ia memilih meluangkan waktu untuk menepi dan membeli beberapa kilogram untuk dijadikan oleh-oleh dan konsumsi sendiri. 

"Beli 3 kg untuk dikonsumsi sendiri sama oleh-oleh orang rumah,"pungkasnya.(*)



Posting Komentar untuk "Menilik Harta Karun di Selo Boyolali"