Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Lumut di Wilayah Konservasi Tidak Boleh di Buru

Foto : Lumut daun (Bryopsida) di wilayah konservasi taman nasional gunung Merbabu/Desty Luth

MATA BUDAYA- Lumut adalah tumbuhan yang biasanya tumbuh didaerah lembab. Sering kali kita menjumpai tumbuhan lumut diatas bebatuan. Tak jarang juga lumut atau Bryophyta ini sering ditemukan diwilayah pegunungan, seperti jalur pendakian, hutan lindung atau wilayah konservasi.

Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, bryo yang berarti lumut dan phyton yang artinya tumbuhan. Lumut juga termasuk dalam anggota kingdom Plantae atau peralihan tumbuhan bertalus dan berkomus. Tumbuhan bertalus  adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sejatinya. Sedangkan tumbuhan berkomus adalah tumbuhan yang dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sejatinya.Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati. Seitar 4000 spesies lumut di Indonesia.

Pada umumnya tumbuhan lumut dapat tumbuh dengan mudah ditempat lembab dan basah, dengan sifat autotrof atau sel-sel plastida yang menghasilkan klorofil. Tubuh lumut, juga dilapisi dengan kutikula lilin, fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebih pada tubuhnya, sehingga tumbuhan ini juga bisa beradaptasi pada tempat yang tidak terlalu basah.

Tenyata lumut juga mempunya peran penting lho dalam menjaga ekosistem lingkungan. Dikarenakan tumbuhan ini dapat hidup ditempat dimana tumbuhan lain tidak bisa hidup. Padahal Lumut juga merupakan tumbuhan penghasil oksigen, penyerap polutan, membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air dimusim kemarau. 
Ternyata sebanyak itu ya, manfaat dari tumbuhan lumut. 

Selain manfaat yang dihasilkan tumbuhan lumut untuk menjaga lingkungan, tumbuhan ini juga sering kali dimanfaatkan sebagai tanaman hias, sehingga tak jarang orang-orang banyak yang pergi memburunya  untuk sekedar ditanam atau diperjual belikan. Lalu kalau lumut didaerah konservasi? 

Karena manfaat lumut sedemikian besar untuk keberlangsungan ekosistem, ditakutkan jika banyaknya orang yang berburu tumbuhan ini. Maka kuantitas lumut di alam akan berkurang sehingga menyebabkan pasokan oksigen dan kemungkinan kita terkena bencana banjir, tanah longsor atau bencana-bencana yang sebenarnya bisa terhindarkan akan besar kemungkinan terjadi. Maka dari itu lebih baik tidak mengambil lumut maupun tumbuhan lainnya di wilayah konservasi. 

Biarkan mereka hidup dengan bebas, untuk menjaga kita dan keseimbangan dunia. (Desty Luth)

Posting Komentar untuk "Alasan Lumut di Wilayah Konservasi Tidak Boleh di Buru"