Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejenak, Mari Berbincang

.     Pict : hot matcha kedai Tekmo.co /destyluth


Malam ini bukan untuk secangkir kopi, teman berbincang dalam kalutnya malam. Namun secangkir hot matcha dari kedai kopi langganan yang kita tumpangi untuk mencari WiFi. Ditemani berbagai merk gawai milik masing-masing anggota kita mulai kehilangan topik obrolan.

Sepatah dua patah basa-basi untuk mencairkan suasana terasa tidak berguna untuk diulangi. Ada yang mengoceh sendiri karena main game online , ada yang joget-joget sendiri karena main tik tok, ada yang senyam-senyum sendiri karena chatingan dengan gebetan, dan ada yang kehilangan kata-katanya lalu ia hanya memperhatikan.

Malam ini langit tidak berbintang, cuaca tidak dingin juga tidak panas. Aku tidak tau apa yang terjadi pada waktu satu jam sebelum pertemuan ini. Semua memiliki cerita masing-masing yang mungkin dirasa tidak penting untuk di obrolkan.

Masing-masing anggota hanya membutuhkan kebutuhan media sosialnya. Update statusbl yang kesannya nongkrong biar di kata anak milenial.

Tanpa disadari, kita mulai kehilangan skill mengolah pertanyaan, mengolah jawaban yang dikemas menjadi topik pembicaraan begitu renyah. Otak kita dibuat tumpul karena tidak diasah dengan perdebatan sepele yang kita buat, mungkin hanya membahas tentang warna rambut kekinian misalnya, membahas tentang kenapa daun jatuhnya kebawah, atau gosipin anak kucing tetangga yang baru aja ngelahirin tanpa suami. Obrolan sepele yang menghangatkan suasana secara tidak sadar melatih bibir saat bertutur kata dengan baik dan benar. Meski otak bekerja karena tekanan gawai, namun bibir perlu di latih juga agar bisa bersilat untuk membela raga.

Mari letakkan gawaimu, dengar apa yang ada di sekitarmu !

Posting Komentar untuk "Sejenak, Mari Berbincang"